Bukik Bertanya

BUKIK BERTANYA:Kue donat buatan Tuhan

Ø Siapakah saya?
Nama panjang saya Dwi Hastuti Rakhmawati tetapi sejak kecil hingga saat ini saya memiliki nama panggilan yang tidak diambil dari nama panjang saya yaitu Heny. Yach…itulah nama panggilan saya. Kalau orang tahu nama panggilan saya dan belum tahu nama panjang saya kemudian tahu nama panjang saya (bingung ya…)pasti berkomentar “mana Henynya?” dan terkadang kujawab dengan “Henynya nyatol di jemuran tetangga” sambil tersenyum manis. Ada cerita dibalik penemuan nama tersebut. Dahulu kala pada tahun 1983 tepatnya di bulan Maret pada hari Selasa tanggal 21 tepat pukul 11:30 WIB lahirlah seorang bayi perempuan di kota kecil yaitu Bondowoso-Jawa Timur dengan berat normal dan kulit sawo matang. Saat itu ayah bayi tersebut belum menyiapkan nama untuk sang bayi. Sang Nenek hanya mengusulkan nama Dwi sebagai simbol anak kedua tetapi kelanjutannya Nenek menyerahkan kepada Ayah bayi. Berhubung proses pencarian nama cukup lama maka untuk sementara waktu Ayah dan Ibu bayi tersebut memberi nama Heny. Kenapa Heny?karena Ayah dari bayi tersebut sangat tergila-gila dengan penyanyi Heny Purwonegoro, dimana pada masa itu penyanyi Heny Purwonegoro sangat terkenal dengan kecantikannya dan suaranya yang merdu. Bila melihat Heny Purwonegoro di televisi, Ayah dari bayi tersebut langsung memanggil Ibu yang sedang hamil untuk menonton Heny Purwonegoro sambil tangan sang Ayah mengusap perut Ibu. Itulah sepenggal kisah pemberian namaku. Menurut  cerita dari Ayah dan ibu, pada saat itu sebenarnya nama Heny ingin dimasukkan dalam akte kelahiran supaya nama Heny tetap ada. Entah kenapa pada saat itu Ayah lupa menambahkan nama Heny dalam akte kelahiran alhasil panggilan Heny sudah terlanjur terbiasa dan nama panjang Dwi Hastuti Rakhmawati tertulis di akte kelahiran.
Panggilan Heny itu sebenarnya untuk kalangan teman,sahabat,saudara dan orang yang baru saja saya kenal. Beberapa orang ada yang memanggil  nama Dwi, seperti Guru,Dosen,saat berobat ke Rumah Sakit ato dokter,panggilan kerja dan beberapa teman sekolah ataupun kuliah yang memang tidak terlalu dekat dengan saya atau memang mereka lebih senang memanggil Dwi. Kalau saya sebenarnya lebih senang dipanggil Heny daripada Dwi. Entah kenapa jika dipanggil Dwi terkesan aneh di telinga. Berhubung sejak  dalam kandungan saya selalu mendengarkan music,hingga dewasa hobi saya adalah mendengarkan music. Setiap hari suara radio selalu menemani dan sayapun merasa kalau tidak mendengarkan music sepertinya ada yang sesuatu yang kurang. Penyebab dari semua itu baru saya ketahui saat kuliah di Fakultas Psikologi,bahwa perilaku ibu pada saat hamil berpengaruh terhadap janin dalam kandungan. Tetapi yang saya tanyakan kenapa wajah saya tidak semirip Heny Purwonegoro ya?!Heheheheheh….mungkin kalau ini masalah gen dan ada campur tangan Allah S.W.T di dalamnya.
Ø Kejadian yang paling menggetarkan bersama orang tua
Sebenarnya banyak sih yang paling menggetarkan tetapi kejadian ini memang yang paling membuat saya selalu mengingatnya dan seperti menjadi cambuk untuk selalu bangkit dan bangkit lagi. Saat kedua orang tua saya mengalami musibah yaitu ditipu oleh beberapa orang terdekat hingga perekonmian Keluarga saya merosot. Saat itu saya benar-benar melihat kesedihan mendalam dari kedua orangtua saya dan kekecewaan saya pribadi atas tindakan beberapa orang terdekat. Ayah saya yang dahulunya gemuk langsung turun drastis menjadi kurus dan Ibu mengalami goncangan emosi yang cukup hebat. Stress,sensitive terhadap berbagai hal itu sering terjadi pada ibu saya,tetapi Ibu saya berusaha untuk bangkit berada di garda depan untuk memimpin dan melindungi keluarga. I’m sorry mom I cann’t to be good daughter. I always make you cry but I always pray for you until you leave me for forever.
Ø Kejadian yang merubah hidup saya
Sepertinya banyak. Yach karena buat saya kondisi hidup yang selalu berubah-ubah secara gak langsung merubah saya. Saya yang dulu pakai seragam putih-merah kemudian berubah menjadi putih-biru,berubah lagi menjadi putih-abu-abu dan berubah lagi menjadi pakaian bebas rapi. Setiap perubahan itu buat saya indah. Ada satu perubahan besar dalam hidup saya dan perubahan itu benar-benar mengubah seluruh hidup saya,kalau saya bilang itulah saat titik balik saya. Akhir tahun 2009 benar-benar ujian hidup yang begitu besar menimpa saya. Perekonomian keluarga saya merosot,saya belum mendapatkan pekerjaan,jalinan kasih saya kandas,hidup saya tidak terarah. Saya merasa berada di titik nol saat itu. Bingung,sedih,kecewa,marah, ingin menangis, ingin pergi jauh itu menempel dalam batin saya. Suatu saat saya merasa kelelahan dengan semua keadaan yang menimpa saya. Saat itu saya hanya termenung dengan nasib saya yang akan datang sampai saya secara tidak sengaja mendengarkan ceramah Ust.Yusuf Mansur di youtube. Temanya tentang 10 dosa besar. Wow…kata saya saat itu,saya dengarkan sampai habis dan setelah itu saya hanya bisa menangis dan menangis. Dosa saya terlalu banyak, wajar saja kehidupan saya begini. Mulai itu saya beritikad merubah diri mulai dari pikiran hingga ke hati. saya berjilbab,mulai mengikuti pengajian,lingkungan pertemanan saya ubah dan saya terus berjalan untuk merubah diri saya,saya belajar untuk mengikuti ajaran-ajaran islam dengan baik. Tentunya tidak sekaligus saya laksanakan. Sedikit demi sedikit saya lakukan, hingga pada bulan ramadhan tahun 2011 saat saya melaksanakan I’tikaf saya benar-benar menyadari bahwa kehidupan saya berubah total. Saya memiliki tujuan hidup,saya menjadi lebih mengenal Allah S.W.T,saya lebih bisa mengendalikan emosi,emosi amarah terutamanya,lebih bisa mengendalikan keuangan,keinginan,bahkan saya bisa lebih disiplin daripada dulu. Terutama masalah bangun pagi untuk melaksanakan sholat Shubuh. Kalau saya mengingat semua prosesnya ini,ribuan kata Alhamdulillah saya panjatkan. Andaikan saya tidak berubah entah apa jadinya saat itu. Allah benar-benar Maha Penyayang.
Ø Beberapa hal yang saya hargai
Mulai dari diri sendiri. Saya memiliki sifat tak kenal putus asa,selalu ingin mencoba,dan berpikir positif. Hal itulah yang membuat saya untuk selalu tersenyum menatap mentari pagi sekalipun hati ini pedih merasakan kerasnya dunia. Sifat ini selalu saya pelihara hingga saat ini karena hidup memang tidak pernah lepas dari masalah.
Keluarga buat saya tidak hanya Ayah,Ibu dan kakak laki-laki saya. Sahabat dan Saudara Sepupu termasuk keluarga saya. Mereka semua yang mengiringi langkah hidup saya. Kritikan mereka membuat saya sadar bahwa saya memiliki kelemahan dan banyolan mereka yang membuat saya selalu merindukan saat-saat untuk berkumpul bersama. Biasanya saya berkumpul di dunia maya bersama saudara sepupu saya. Kami memiliki group tersendiri di facebok namanya”we are the big family”. Status di group ini macam-macam,komennya pun aneh-aneh,yang pasti sedikit serius banyak banyolnya. Terkadang kalau sudah “panas” sampai meso-meso. Hahahahah…tapi kami tidak pernah memasukkan semuanya ke hati. Just for Fun…
Orang lain buat saya adalah orang yang baru saya kenal,orang terkenal yang ada di televisi,Guru saya,Dosen saya dan semua orang yang ada di bumi ini. Pokoknya orang yang tidak kenal dekat dengan saya apalagi tahu dengan baik perjalanan kehidupan saya. Ilmu merekalah yang saya hargai karena dengan mereka berbagi ilmu dan saya memahaminya, membuat saya lebih tahu makna kehidupan.
Perjalanan hidup saya yang tidak sepenuhnya lurus menjadikan saya lebih bisa menghargai siapapun,tidak sombong dan tidak semua orang sama dengan diri sendiri. Setiap manusia memiliki karakter masing-masing dan setiap manusia memiliki takdir hidup masing-masing.
Indonesia buat saya Negara yang saya cintai,walaupun saya belum pernah ke luar negeri tetapi kalau saya melihat hamparan sawah,indahnya pantai,nyamanya kehidupan desa,keramahan dan masih memiliki rasa kepedulian diantara satu dengan lainnya membuat saya bersyukur dilahirkan di Negara ini.
Ø Simbol diri
Saya lebih senang menyimbolkan diri saya dengan kue donat. Kue ini memang mudah membikinnya,bahannya pun banyak ditemukan di pasaran tetapi membuatnya tidak semudah yang dibayangkan. Bahan harus diaduk,digiling hingga dibanting untuk menghasilkan kualitas donat yang baik. Setelah itu diberi rasa supaya kue ini memiliki citarasa yang khas. Itulah gambaran diri saya. Saya seperti kue donat yang oleh Allah diberikan berbagai ujian supaya saya kuat,tegar,sabar dan tabah menjalani hidup ini. Hingga nanti saya mencapai kebahagiaan hakiki. Rasa yang ada dalam kue donat sama dengan warna-warni kehidupan yang saya jalanin. Kadang manis dan asin.
Ø Indonesia Tahun 2030
Pada tahun itu yang ada dalam benak saya adalah segalanya telah modern. Semua rakyat Indonesia menggunakan internet. Sekolah-sekolah telah dibangun dengan apik,tidak ada lagi anak jalanan,anak busung lapar, anak putus sekolah dan seluruh rakyat Indonesia memiliki penghasilan yang cukup.
Hal kecil yang bisa saya lakukan untuk hal tersebut adalah mengajak siapapun untuk tak pernah berhenti menggali ilmu,mengembangkannya dan membagikannya. Ilmu apapun asalkan bukan ilmu pellet hehehehehe….pasti bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Pastinya  saya ingin mengajak orang yang berada di sekeliling saya untuk tidak pernah berhenti belajar. Belajar dalam hal apapun karena semuanya mengandung ilmu.
Ø Judul biografi
Kalau memang nanti ada yang mau menuliskan biografi saya,saya akan kasih judul “Kue donat buatan Tuhan”.

Ø Hal konyol yang pernah dilakukan
Waktu itu memang sedang sangat bosan sekali dengan keadaan dan tidak tahu harus kemana,bahasa saya mengatakan “jenuh gak ketulungan”. Saya keliling kota Jember sendirian  sampai bensin motor yang awalnya full berkurang hingga separuh.

1 komentar:

  1. aku suka judulnya donat buatan Tuhan..but mgkn ada something yg gak harus kamu tulisakan disini..but overall its good story of you..I like It...

    BalasHapus